Sunday, March 10, 2013

Uncle Tom's Cabin

Judul: Uncle Tom's Cabin
Pengarang: Harriet Beecher Stowe
Penerbit: PT Serambi Ilmu Semesta
Cetakan: I, Juli 2011
Tebal: 609 halaman
ISBN: 978-979-024-359-0


Pertama kali menemui buku ini di TM Bookstore, Detos. Langsung penasaran setelah membaca tulisan di back cover "Buku ini berperan penting dalam mengobarkan semangat anti perbudakan di Amerika Serikat hingga meretas pecahnya Perang Saudara pada abad ke-19". 


Buku ini tak hanya bercerita tentang Tom, lelaki tua yang jujur lagi sederhana, yang namanya diabadikan pada sebuah pondok peringatan. Ada kisah perjuangan George Harris, budak pintar bermajikan kasar, yang kabur untuk berkumpul lagi dengan keluarganya. Ada cinta seorang ibu bernama Eliza yang nyaris kehilangan anak lelakinya, Harry, yang akan dijual untuk membayar hutang majikannya. 

Cerita ini bertambah menarik dengan kehadiran beberapa tokoh yang memberi warna pada cerita:
George Shelby, putra Shelby, majikan Tom yang terlibat hutang hingga harus menjual budaknya untuk melunasi hutang-hutangnya.
Para pemburu budak: Haley, Loker dan Marks - digambarkan sadis dan licik serupa iblis. 
Senator John Bird yang patriotik, yang harus berubah pikiran tentang resolusi penghukuman budak pelarian saat melihat sendiri bahwa sang buronan adalah pasangan ibu dan anak yang tak berdaya. 
John van Trompe, si raksasa baik hati, penguasa seperempat wilayah Ohio yang ia dermakan untuk menampung para budak pelarian. 
Augustine St Claire, pemilik perkebunan terkaya di Louisiana dan penyayang budak.
Topsy, gadis sebatang kara yang cerdas dan enerjik, sang pembuat keonaran yang sempurna.
Cassy, budak yang bisa memanipulasi kelemahan majikannya. Di kemudian hari, oleh keberuntungan, ia dipertemukan dengan anaknya yang telah lama hilang.  
Simon Legree, lelaki sadis dan nekat yang percaya pada takhyul hingga ia pun tunduk pada budaknya.

Kejamnya perbudakan dinarasikan secara lugas oleh Stowe. Pun perjuangan menuju kebebasan ditulis dengan begitu menyentuh hati. Thumbs up untuk Stowe (dan juga penerjemahnya) yang mampu membawa aura jaman perbudakan lewat pemilihan kalimat-kalimat canggung dan jenaka yang diucapkan setiap budak.

Perlu waktu agak lama juga bagi saya untuk mencerna buku ini, terutama di bab-bab awal. Selain dari segi ketebalan, buku ini memang di atas rata-rata, ukuran font yang dipilih pun cukup menyakitkan mata. Setelah melewati 2 bab dengan penuh perjuangan, bab-bab selanjutnya dengan cepat saya nikmati karena ketegangan cerita juga semakin meningkat.
This is definitely the most recommended book to read to enrich your soul!   


Putri Ariani
Mobile 0852.8310.9280
WA / Tango : 0818 0807 6098
Gtalk : simple.putri@gmail.com
YM : putri.ariani@yahoo.com
follow @ipoet_ariani
http://bit.ly/peluangbagus

No comments:

Post a Comment